Senin, 06 Desember 2010
Perbedaan masyarakat majemuk dengan masyarakat multikultural
Sabtu, 13 November 2010
Diferensiasi Sosial

Diferensiasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarkis). Diferensiasi sosial merupakan klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama. Artinya, tidak ada golongan dari pembagian tersebut yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Ada beberapa bentuk diferensiasi sosial (bisa disingkat REKAP-G), antara lain:
1) Diferensiasi ras
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama. Pengelompokan berdasarkan ras bersifat jasmaniah, seperti warna kulit, rambut serta bentuk-bentuk bagian wajah. Secara garis besar, manusia dibagi ke dalam tiga kelompok ras utama, yaitu:
· Ras Mongoloid dengan ciri-ciri kulit kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dan mata sipit.
· Ras Kaukasoid memiliki ciri fisik hidung mancung, kulit putih, rambut pirang sampai coklat kehitaman, dan kelopak mata lurus.
· Negroid dengan ciri fisik rambut keriting, kulit hitam, bibir tebal, dan kelopak mata lurus.
Ciri-ciri fisik setiap ras berbeda karena beberapa faktor, antara lain:
a. Kondisi geografis dan iklim
Orang yang hidup di daerah dingin akan memiliki hidung yang bentuknya lebih panjang dan menonjol. Bentuk seperti ini akan sangat membantu mereka untuk memanaskan dan melambabkan udara sebelum masuk ke paru-paru. Sedangkan orang yang hidup di daerah tropis cenderung memiliki hidung yang lebih lebar.
b. Faktor makanan
Perbedaan jenis makanan akan menimbulkan variasi-variasi sosok tubuh. Orang yang sosok tubuh lebih besar cenderung dapat dijumpai pada daerah yang berhawa dingin, seperti pada daerah bumi belahan Utara. Sementara itu, di daerah tropis sebaliknya.
c. Faktor perkawinan
Mobilitas masyarakat demikian besar, sehingga memungkinkan terjadinya pembauran atau perkawinan campur (amalgamasi). Ras yang sama belum tentu memiliki ciri fisik yang sama. Misalnya ras kaukasoid menikah dengan ras negroid, maka anak yang akan dilahirkan kemungkinan memiliki warna kulit putih atau warna kulit hitam.
2) Diferensiasi etnis (suku bangsa)
Diferensiasi sosial berdasarkan etnis atau suku bangsa menunjukkan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan masing-masing. Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa ialah group suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Suku bangsa merupakan hasil proses dari sistem kekerabatan yang lebih luas. Masyarakat dalam kekerabatan ini tetap percaya bahwa mereka memiliki persamaan darah dan keturunan dari nenek moyang mereka. Menurut Van Vollen Hoven jumlah suku bangsa di Indonesia adalah 316 buah, sedangkan menurut Prof. Dr. Koentjaraningrat sekitar 119 buah. Meskipun suku-suku ini berjauhan dan bahasanya berbeda, namun mereka memiliki dasar-dasar persamaan berikut:
a) Dasar kehidupan sosial yang sama berdasarkan asas kekerabatan (kekeluargaan).
b) Asas-asas yang sama dalam hak atas tanah (hak kepemilikan tanah).
c) Asas-asas persamaan dalam hukum adat.
d) Sama-sama memiliki suatu bentuk perserikatan dan bentuk hubungan yang tidak dibuat tetapi terjadi, yaitu lembaga adat istiadat penduduk asli.
3) Diferensiasi klen
Klen sering juga disebut kerabat atau keluarga besar/luas (extended family). Klen merupakan kesatuan genealogis (kesatuan keturunan), religio magis (kesatuan kepercayaan), dan tradisi (kesatuan adat).
Kesatuan genealogis adalah kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama, yakni dari garis keturunan ayah (patrilineal) atau garis keturunan ibu (matrilineal). Pada masyarakat Batak, misalnya, klen didasarkan pada garis keturunan ayah yang disebut marga. Pada masyarakat Minangkabau klen didasarkan garis keturunan ibu yang disebut paruik.
Dalam masyarakat Indonesia terdapat dua bentuk klen utama, yakni klen atas dasar garis keturunan ibu (matrilineal) dan klen atas dasar garis keturunan ayah (patrilineal).
4) Diferensiasi agama
Diferensiasi berdasarkan agama terwujud dalam kenyataan sosial bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut umat. Oleh karena itu, di dalam masyarakat dijumpai sebutan umat Islam, umat Kristen, umat Hindu, ataupun umat Budha. Sebutan tersebut menunjukkan adanya penggolongan penduduk atau warga masyarakat berdasarkan agama yang dianut.
5) Diferensiasi profesi
Diferensiasi profesi merupakan penggolongan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya. Profesi biasanya berkaitan dengan suatu ketrampilan khusus. Misalnya, profesi petani memerlukan ketrampilan khusus, seperti, membajak dan memilih bibit unggul. Perbedaan profesi biasanya juga akan berpengaruh pada perilaku sosialnya. Contohnya, perilaku seorang tentara akan berbeda dengan seorang guru ketika keduanya melaksanakan pekerjaannya.
6) Diferensiasi gender
Walaupun tidak tepat diklasifikasikan atas dasar tingkatan (laki-laki berada pada lapisan atas dan perempuan pada lapisan bawah), pada masyarakat tertentu umumnya seperti masyarakat patrilineal, perbedaan jenis kelamin juga menentukan tingkatannya. Pada masyarakat demikian, laki-laki umumnya menduduki posisi lebih tinggi daripada perempuan. Hal ini biasanya berkaitan dengan hak dan kekuasaan. Misalnya, pada masyarakat Flores, pembagian tanah warisan hanya diperuntukkan bagi anak laki-laki.
Konsep Stratifikasi Sosial
Anda tentunya pernah mendengar istilah S1, S2 dan S3 yang merupakan salah satu jenjang pendidikan perguruan tunggi. nah, kali ini sedikit kami bahas mengenai konsep tersebut.
Strata konsep dasarnya adalah lapisan. Stratifikasi sosial adalah pembedaan/pengelompokan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial secara bertingkat.
Perwujudan pelapisan sosial dalam masyarakat dikenal dengan istilah kelas-kelas sosial yang terdiri atas :
1. Kelas sosial tinggi (upper class),
2. Kelas sosial menengah (middle class), dan
3. Kelas sosial rendah (lower class).
Kelas sosial tinggi meliputi para pejabat atau penguasa dan pengusaha kaya. Kelas sosial menengah meliputi kaum intelektual, seperti dosen, peneliti, mahasiswa, pengusaha kecil, menengah dan pegawai negeri. Kelas sosial rendah merupakan kelompok terbesar dalam masyarakat yang meliputi buruh dan pedagang kecil. Pengelompokan semacam itu terdapat dalam segala bidang kehidupan dimana manusia menjalankan aktivitasnya.
Dasar Stratifikasi Sosial dalam masyarakat
(1) Kekayaan
Seseorang yang memiliki kekayaan yang paling banyak akan menempati stratifikasi teratas. Orang yang memiliki harta benda banyak akan lebih dihargai dan dihormati masyarakat daripada orang yang miskin. Kriteria umum yang biasa dipakai untuk menempatkan seseorang pada lapisan ini antara lain adalah bentuk dan perabot rumah yang besar dan mewah, jenis mobil yang digunakan, simpanan dalam bentuk kepemilikan tanah yang luas, dan nilai pembayaran pajak yang umumnya besar. Karena itu masyarakat menempatkan orang-orang tersebut pada lapisan masyarakat atas.
(2) Kekuasaan
Kekuasaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menetukan kehendaknya terhadap orang lain (yang dikuasai). Kekuasaan didukung oleh lain,struktur seperti kedudukan atau posisi tertentu seseorang dalam masyarakat, kekayaan yang dimiliki, kepandaian, bahkan kelicikan. Seseorang yang memiliki kekuasaan akan menempati strata yang tinggi dalam struktur sosial masyarakat yang bersangkutan.
(3) Keturunan
Dalam masyarakat feodal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau kaum bangsawan akan menempati lapisan atas, seperti orang yang bergelar andi di masyarakat Bugis, Raden di masyarakat Jawa, Tengku di masyarakat Aceh, dan sebagainya. Umumnya mereka disebut dengan ungkapan orang berdarah biru.
(4) Pendidikan
Dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan atau pendidikan, orang yang memiliki keahlian atau profesionalitas akan mendapatkan penghargaan yang lebih besar dibanding orang yang tidak memiliki keahlian dan berpendidikan rendah ataupun buta huruf. Mereka yang termasuk golongan ini adalah para peneliti, cendekiawan atau dosen, dokter, hakim, para atlet dan sebagainya.
Sabtu, 09 Oktober 2010
Kekeliruan Konsep Poligami
Berikut kami jelaskan istilah dan kriteria menurut jumlah suami atau isteri :
1. MONOGAMI
Secara etimologi mono berarti satu dan gamos berarti kawin, yaitu perkawinan antara seorang laki-laki dan seorang wanita. Ini merupakan istilah perkawinan yang dikenal pada umumnya.
2. POLIGAMI
Secara etimologi poli berarti banyak, yaitu perkawinan seorang laki-laki atau wanita dengan lebih dari satu wanita atau laki-laki. Konsepnya adalah beristeri atau bersuami banyak.
Nah, inilah letak kekeliruan penggunaan istilah. Berikut kami jelaskan bahwa masih ada istilah khusus poligami.
a. Poligini, yaitu seorang laki-laki beristri lebih dari satu orang. Istilah inilah yang umumnya dikenal orang dengan istilah poligami. Poligini ini pun dibagi lagi menjadi dua :
1) Poligini sororat, bila para istrinya kakak beradik. dan,
2) Pologini non sororat, bila para isterinya bukan kakak beradik.
b. Poliandri, yaitu seorang wanita bersuami lebih dari satu orang. Poliandri inipun dibagi lagi menjadi dua :
1) Poliandri fraternal, bila para suami kakak beradik. dan,
2) Poliandri non fraternal, bila para suami bukan kakak beradik.
Apakah ada yang melakukan poliandri? ada, antara lain terdapat pada orang eskimo, markesas (oceania), Toda (India Selatan) dan beberapa bangsa di Afrika Timur dan Tibet.
Itulah salah satu istilah yang sering keliru penerapannya di masyarakat. Kiranya dengan tulisan ini dapat memperbaiki kekeliruan ini.
salam sosiologi!!
Kamis, 07 Oktober 2010
Tips format numbering pada kolom word
Untuk kali ini saya akan menyampaikan sebuah tips ketika harus membuat sebuah ketikan kolom seperti daftar hadir yang memerlukan tandatangan. Banyak saya jumpai dalam mengetik penomoran kolom tandatangan masih manual menggunakan spasi untuk memindahkan nomor supaya berbentuk zig-zag.
Langkah 1.
Setelah membuat beberapa kolom, klik pada tab ruler (dipojok kiri atas lembar kerja), pilih left tab.
Langkah 2.
Klik pada ruler kolom yang akan kita beri jarak.
Langkah 3.
Setelah kita mengetikkan angka 1 dan titik-titik, kita enter. Kursor akan pindah dibawah angka 1. Supaya angka 2 tidak tepat dibawah angka 1, maka tekan bersamaan tombol CTRL+TAB.
Apa yang terjadi?
Apabila hanya menekal TAB maka kursor akan membut baris baru. Tatapi bila bersamaan dengan CTRL maka TAB masih didalam kolom yang sama sesuai dengan batasan yang kita tentukan di RULER atas kolom yang kita
SELAMAT MENCOBA!
Nilai dan Penyimpangan Sosial

Salah satu penyebabnya adalah sosialisasi yang kurang sempurna. Bicara tentang sosialisasi ini, tentunya lembaga keluarga mempunya peranan penting dalam pembentukan kepribadian karena di keluarga inilah pengenalan nilai dan norma sosial budaya pertama kali diterapkan.
Proses sosialisasi tersebut tidak selamanya berjalan lancar. Setiap keluarga mempunya nilai-nilai yang berbeda.
Contoh gambar disamping adalah salah satu perbuatan menyimpang yang terjadi di lembaga sekolah. Seorang siswa mendapat hukuman berupa menghisap rokok beberapa batang sekaligus.
Seorang siswa yang mempunyai kebiasaan merokok karena dalam keluarganya mungkin mempunyai nilai bahwa merokok adalah hal biasa. tetapi, nilai tersebut berbeda dengan nilai yang terdapat di lembaga sekolah. Dalam hal ini, sekolah juga mempunyai nilai yang berbeda dalam hal cara pengendalian sosial.
Rabu, 06 Oktober 2010
Konsep Masyarakat Majemuk dan Masyarakat multikultural
Dalam beberapa tulisan, banyak anggapan bahwa masyarakat majemuk sama dengan masyarakat multikultural. Anggapan tersebut agak keliru dan seharusnya adalah masyarakat multikultural identik dengan masyarakat majemuk. Identik dalam arti ada beberapa hal yang sama, tetapi tidak sama persis.
Masyarakat majemuk adalah suatu kondisi dimasyarakat yang terdiri dari berbagai perbedaan (diferensiasi sosial) yang terdiri dari berbagai strata, ekonomi, ras, suku bangsa, agama dan budaya yang berjalan dengan apa adanya. Masyarakat ini masih seperti masyarakat pada umumnya dengan berbagai realitas sosial, masih terdapat konflik, pertentangan.
Sedangkan masyarakat multikultural adalah suatu kondisi masyarakat yang majemuk yang telah tercapai sebuah keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat. Pada masyarakat ini, dengan banyaknya diferensiasi sosial masyarakat tercipta suatu keharmonisan, saling menghargai, kesederajatan dan mempunyai kesadaran tanggungjawab sebagai satu kesatuan.Senin, 13 September 2010
sosiotekno blog
Sosiotekno blog merupakan blog yang berupaya menjadi wadah penampung aspirasi khususnya dalam bidang sosiologi dan teknologi. Tentunya sudah banyak blog-blog serupa yang telah ada sebelumnya, dan kami berupaya lebih memeriahkan dunia sosiologi ini.
Untuk sementara ini mungkin tulisan-tulisan yang ada masih berupa ide-ide dari berbagai tulisan yang telah ada. Namun, kami berupaya seiring dengan waktu blog ini dapat menyajikan tulisan-tulisan yang dapat memberi tambahan pengetahuan.
salam..